ESAI KECIL BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Blog ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah belajar dan pembelajaran yang diampu oleh Dr. Parno. M.Si


Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Malang

SUKA DUKA PEMBELAJARAN DARING


Di Era seperti ini, belajar adalah hal yang paling dibutuhkan oleh setiap anak, remaja bahkan dewasa yang tengah menjalani profesinya sebagai seorang mahasiswa. Pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi tingkat belajar siswa dan mahasiswa. Pasti sudah semakin bosan dengan kata “online”, “daring” apalagi “tatap layar”. Di balik kebosanan itu, juga pasti ada rasa senang sekaligus menikmati akan adanya “pandemi” seperti ini. Belajar melalui smartphone atau PC sudah menjadi makanan sehari-hari. Belajar dalam artian mencari sumber informasi dan pengetahuan, juga dapat diartikan sebagai sumber untuk mendapatkan keahlian baru dalam situasi seperti ini.

Belajar tak hanya digunakan sebagai formalitas tetapi harus dijadikan suatu kebiasaan agar tugas maupun materi yang diberikan oleh seorang guru atau dosen bisa dipahami dengan baik. Belajar dibutuhkan untuk membuat seorang siswa maupun mahasiswa bisa mengaplikasikan sebuah ilmu yang telah diperoleh. Belajar bisa dilakukan dengan mencari informasi di internet maupun belajar dari pengalaman.

Sebagai seorang mahasiswa pasti sudah tak asing dengan yang namanya “nugas”. Pembelajaran daring seperti ini sudah membiasakan seorang mahasiswa dengan tugas yang menumpuk atau sengaja dibuat untuk menumpuk. Dalam pembelajaran daring seperti ini diperlukan keseriusan serta adanya komitmen untuk belajar dengan baik.

Pembelajaran daring sendiri merupakan interaksi antara guru atau dosen dengan siswa atau mahasiswa dalam menyampaikan suatu materi melalui jaringan internet. Pembelajaran daring seperti ini juga dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu yang pertama pembelajaran daring secara langsung atau sinkron yang dilakukan melalui platform seperti Zoom, Google Meet, Google Duo maupun yang lain. Sedangkan pembelajaran daring yang kedua yaitu pembelajaran daring secara tidak langsung atau asinkron yang dilakukan melalui platform sekolah atau kampus yang sudah disediakan.

Dalam pelaksanaanya, pembelajaran daring tidak bisa dianggap sepele. Banyak yang anggapan yang menyatakan bahwa pembelajaran daring sangat mudah untuk dijalani bahkan sampai ada yang beranggapan bahwa pembelajaran daring tidak efektif untuk dilakukan. Adanya asumsi seperti ini membuat banyak pihak terutama dalam bidang pendidikan menjadi bingung dalam hal pengaturan dan pengelolaan sistem pembelajaran yang ada.

Suka duka pembelajaran daring ini juga cukup dirasakan oleh sebagian bahkan seluruh wali siswa dan mahasiswa. Pasalnya, mereka juga turut berperan aktif dalam pembelajaran daring seperti ini. Misalnya wali siswa SD yang harus selalu memantau tugas anaknya melalui HP bahkan sampai membantu anaknya mengerjakan tugas yang telah diberikan. Pengetahuan akan teknologi dirasa diperlukan oleh semua wali siswa jika pembelajaran daring ini terus dilakukan. Wali siswa juga perlu “belajar” akan penggunaan teknologi seperti HP ataupun laptop agar bisa membantu anak-anaknya dalam menyelesaikan tugasnya.

Oleh karena itu, belajar sangat diperlukan oleh semua kalangan agar dapat mengerti dan memahami sebuah pengetahuan yang ada. Belajar tidak hanya diperoleh dari internet, melainkan juga bisa didapat dari lingkungam sekitar. Dari kegiatan “belajar” ini mampu menyukseskan pembelajaran yang diterapkan. Pembelajaran secara daring juga memerlukan komitmen dan tanggung jawab agar bisa terlaksana dengan baik. Dibutuhkan kerjasama dari semua pihak agar “suka duka” pembelajaran daring ini menjadi lebih baik kedepannya.


Disusun oleh : ERISA ALIFIA PUTRI

Berikut link dari esai kecil yang telah saya buat:
https://docs.google.com/document/d/11ahBdcrvvFF55FMEKgBL-XpZ43OfU26-/edit?usp=sharing&ouid=107648893477096831728&rtpof=true&sd=true



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Konstruktivistik

Variabel Kondisi Pembelajaran